Senin, 14 Januari 2013

tugas permainan kayu malele dan patah kaleng



PULAU PAPUA
PERMAINAN TRADISIONAL
PATAH KALENG DAN KAYU MALELE

PERMAINAN PATAH KALENG
            Pulau Papua adalah pulau yang memiliki beberapa jenis permainan tradisional, diantaranya yaitu permainan tradisional yang bernama Patah Kaleng. Permainan Patah Kaleng ini adalah permainan yang sangat terkenal di pulau papua, permainan ini sangat sederhana, karena permainan ini dapat dimainkan dimana saja dan kapan saja baik ditempat yang sempit ataupun tempat yang luas.
            Patah kaleng tidak berarti kaleng dipatahkan. Itu hanya istilah masyarakat Papua sejak puluhan tahun yang lalu. Patah yaitu kaleng yang berfungsi sebagai gawang yang dijatuhkan oleh pihak lawan lewat bola yang ditendang. Dipermainan ini ada dua buah kaleng, sama seperti gawang. Dalam memainkan permainan ini sangat susah jika dibandingkan dengan sepak bola yang menggunakan gawang. Bola yang dipakai dalam permainan ini ukurannya lebih kecil, yaitu hanya sebesar bola tenis.
            Permainan ini adalah permainan yang bersifat olahraga. Permainan ini sangat disukai oleh anak laki-laki di Papua. Permainan ini dimainkan oleh 2 kelompok, yang masing-masing kelompoknya terdiri dari 5-6 orang. Permainan ini biasanya dimainkan oleh masyarakat papua pada sore hari. Untuk memenangkan permainan ini seseorang harus menendang bola dan menjatuhkan kaleng yang menjadi gawang dari pihak lain.
PERMAINAN KAYU MALELE
            Permainan Kayu Malele ini adalah salah satu dari permainan tradisional bagi pulau papua terutama di daerah/kabupaten Biak Numfor. Permainan Kayu Malele ini dapat membantu anak-anak belajar dalam hitungan angka dari 1 sampai 1000, namun permainan ini juga sangat berbahaya bagi anak-anak yang belum mengetahui cara bermainnya.

Permainan ini dapat dimainkan hanya 10 atau lebih para pemainnya, namun yang nantinya tersebut akan di bagi menjadi kelompok, seelum kita mainkan permainan Kayu Malele tersebut kita harus menyiapkan beberapa alat yang nantinya akan di gunakan untuk bermain.
-          Kayu yang ukuran 20 cm 1 batang
-          Kayu yang ukuran 50 cm 1 batang
-          Lubang dari tanah sedalam 10 cm yang lebarnya 4 cm dan panjangnya 15 cm
Cara bermainnya Kayu Malele yang pertama-tama adalah yang tadi sudah dibuat kelompok di undi dahulu untuk memilih mana yang suten dan mana yang jaga, arti suten tersebut adalah kelompok yang bermain.
Langkah pertama cara bermainnya Kayu Malele adalah taruh batang kayu yang tadi di potong berukuran 20 cm di atas lubang, kemudian kedua tangan kita, kita pegang yang erat batang kayu yang berukuran 50 cm dan ujung yang satunya lagi kita letakan di belakang kayu berukuran 20 cm, lalu kita ayungkan tangan kita dengan sekuat tenaga mungkin ke kayu yang berukuran 20 cm yang berada di lubang, tugas para penjaga tersebut adalah menangkap kayu yang berukuran 20 cm tadi yang di ayungkan dengan kayu yang berukuran 50 cm ke arah langit, jika kayu yang berukuran 20 cm tadi tertangkap oleh para penjaga berarti para pemain yang suten tersebut menjadi kalah dan menjadi penangkap kayu ataupun sebaliknya.
Hubungan Permainan Kayu Malele dengan Belajar
            Bermain adalah salah satu dari dunianya anak-anak maka oleh sebab itu banyak berbagai orang memandang pentingnya anak-anak dalam pengalaman bermain untuk lebih mengetahui perkembangan koknitif dan motorik anak, dalam memainkan permainan Kayu Malele, anak-anak tanpa sadar bahwa dia telah melatih dirinya dalam menghitung dari 1 sampai 1000.
            http://kompaisiana.blogspot.com

suku arfak papua



Suku Arfak, Pulau Papua
Indonesia memang disebut negeri yang beranekaragam. Selaras dengan semboyan kita yaitu Bhineka Tunggal Ika, masyarakat Indonesia memang penuh kebhinekaan dan keanekaragaman. Dari Beragam-ragam suku dengan berbagai macam kebudayaan dan tradisinya masing-masing yang menghiasi bumi kita pertiwi ini. Salahsatunya adalah suku Arfak.
Suku Arfak ialah suatu suku yang rata-rata masyarakatnya tinggal di tempat pegunungan di sekitar daerah Manokwari. Pada jaman dahulu suku Arfak sudah sangat dikenal oleh beberapa Negara penjajah salah satunya ialah Negara Belanda dan Portugis, penyebab suku arfak ini terkenal oleh para negara penjajah ialah suku Arfak sebagai perantara dalam ekpansasi Belanda dan Portugis.
Suku Arfak memiliki nama dan bentuk rumah yang begitu unikya itu rumah Kaki Seribu, rumah ini terbuat dari beberapa jumlah kayu dan ilalang-ilalang, rumah ini memeliki dua pintuyaitu pintu depan dan belakang namun rumah ini tidak memiliki jendela, yang uniknya dari rumah ini ialah rumah ini bentuk rekonsturksinya berbentuk rumah panggung dan seluruh bahan bangunannya ini berasal dari kayu/bambu dan atap rumahnya ini terbuat dari ilalang-ilalan grumput.
Suku Arfak ini juga terkenal dengan Tari Magasa yang dikenal oleh orang awam sebagai Tari Ular. Kenapa disebut dengan tarian ular karena tarian ini formasi taruan tarian ini yang menyerupai liukan ular yang mengikuti irama lagu yang dinyanyikan. Tarian ini biasanya digelar pada acara ulang tahun, perkawinan, panenraya, penyambutan tamu dan acara penting lainnya. Tarian ini biasanya dilakukan secara berkelompok oleh semua lapisan masyarakat baik tua maupun muda. Namun secara idealnya tarian ini dilakukan dengan berpasangan antara pria dan wanita, bergandengan tangan, saling himpit, melompat dan menghentakan kaki ketanah. Biasanya tarian ini menceritakan tentang romantisme, kepahlawanan hingga keindahan alam.
Sifat dan watak suku Arfak adalah yang suka berkerja keras dan selalu berinovatif dalam masalah perkebunan, yang dinggap berinovatif ituialah suku arfak selalu tidak pernah menyia-nyiakan lahan kosong baik perkebunan maupun perbukitan dan setiap yang tanam oleh suku arfak ialah tanaman ubi-ubian dan tanaman lainnya dan kegiatan penanaman tersebut adalah kegiatan sehari-hari suku arfak baik orang dewasa maupun kaum orang tua, namun kegiatan tersebut hanya dilakukan oleh kaum wanita saja bukan dengan kaum laki-laki dan tugas bagi kaum laki-laki adalah berburu hewan di hutan belantara atau semak-semak tempat hewan buruan tersebut sering muncul, nantinya hewan buruan tersebut itu akan menjadi santapan makanan mereka bersama-sama untuk sehari-hari, jika kaum laki-laki belum mendapatkan buruannya maka kaum laki-laki akan memanfaatkan makanan hasil kebun mereka masing-masing.
Ini adalah sebuah gambar dari rumah kaki seribu suku arfak




Dan  ini adalah sebuah gambar dari kaum laki-laki sedang berburu hewan di hutan