Indonesia
memang disebut negeri yang beranekaragam. Selaras dengan semboyan kita yaitu Bhineka
Tunggal Ika, masyarakat Indonesia memang penuh kebhinekaan dan keanekaragaman. Dari
Beragam-ragam suku dengan berbagai macam kebudayaan dan tradisinya masing-masing
yang menghiasi bumi kita pertiwi ini. Salahsatunya adalah suku Arfak.
Suku Arfak ialah suatu suku
yang rata-rata masyarakatnya tinggal di tempat pegunungan di sekitar daerah Manokwari. Pada jaman dahulu suku Arfak
sudah sangat dikenal oleh beberapa Negara penjajah salah satunya ialah Negara Belanda dan
Portugis, penyebab suku arfak ini terkenal oleh para negara penjajah ialah suku Arfak sebagai perantara dalam
ekpansasi Belanda dan Portugis.
Suku Arfak memiliki
nama dan bentuk rumah yang begitu unikya itu rumah Kaki Seribu, rumah ini terbuat dari beberapa
jumlah kayu dan ilalang-ilalang, rumah ini memeliki dua pintuyaitu pintu depan dan
belakang namun rumah ini tidak memiliki jendela, yang uniknya dari rumah ini ialah
rumah ini bentuk rekonsturksinya berbentuk rumah panggung dan seluruh bahan bangunannya
ini berasal dari kayu/bambu dan atap rumahnya ini terbuat dari ilalang-ilalan grumput.
Suku Arfak ini juga terkenal
dengan Tari Magasa yang dikenal oleh orang awam sebagai Tari Ular. Kenapa disebut
dengan tarian ular karena tarian ini formasi taruan tarian ini yang menyerupai liukan
ular yang mengikuti irama lagu yang dinyanyikan. Tarian ini biasanya digelar pada
acara ulang tahun, perkawinan, panenraya, penyambutan tamu dan acara penting lainnya.
Tarian ini biasanya dilakukan secara berkelompok oleh semua lapisan masyarakat baik
tua maupun muda. Namun secara idealnya tarian ini dilakukan dengan berpasangan antara
pria dan wanita, bergandengan tangan, saling himpit, melompat dan menghentakan
kaki ketanah. Biasanya tarian ini menceritakan tentang romantisme, kepahlawanan
hingga keindahan alam.
Sifat dan watak suku Arfak adalah yang suka berkerja
keras dan selalu berinovatif dalam masalah perkebunan, yang dinggap berinovatif
ituialah suku arfak selalu tidak pernah menyia-nyiakan lahan kosong baik perkebunan
maupun perbukitan dan setiap yang tanam oleh suku arfak ialah tanaman ubi-ubian
dan tanaman lainnya dan kegiatan penanaman tersebut adalah kegiatan sehari-hari
suku arfak baik orang dewasa maupun kaum orang tua, namun kegiatan tersebut hanya
dilakukan oleh kaum wanita saja bukan dengan kaum laki-laki dan tugas bagi kaum
laki-laki adalah berburu hewan di hutan belantara atau semak-semak tempat hewan
buruan tersebut sering muncul, nantinya hewan buruan tersebut itu akan menjadi santapan
makanan mereka bersama-sama untuk sehari-hari, jika kaum laki-laki belum mendapatkan
buruannya maka kaum laki-laki akan memanfaatkan makanan hasil kebun mereka masing-masing.
Ini adalah sebuah gambar dari rumah
kaki seribu suku arfak

Dan ini adalah sebuah gambar dari kaum laki-laki sedang berburu hewan di hutan

Tidak ada komentar:
Posting Komentar